Total Tayangan Halaman

Senin, 04 Juli 2011

ZAT ADITIF

Zat- Zat Aditif yang Terkandung dalam di Makanan

Pengertian
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat menjadi rusak atau busuknya makanan. Maksud dan tujuan dari pada penggunaan bahan pengawet makanan adalah untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan tersebut.
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Zat aditif makanan telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai proses pengolahan makanan, berikut adalah beberapa contoh zat aditif :

1. Zat Pengawet
Zat ini ditambahkan dengan tujuan mengawetkan makanan/minuman sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak/busuk. Penggunaan zat ini harus tidak mempengaruhi kesehatan tubuh dalam jumlah yang berlebih.
Ada salah satu jenis zat pengawet yang berbahaya bagi tubuh meskipun sedikit penggunaannya. Zat itu adalah ‘boraks’ yang biasa dijual dengan nama ‘anti buluk’ yang ditambahkan pada berbagai makanan terutama makanan berterigu, juga formalin yang aslinya merupakan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan mayat..
Formalin (Formaldehyde solution), adalah suatu larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 % formaldehit dalam air, biasanya ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet. Nama lain formalin : Formal, Morbicid, Methanol, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl aldehyde, Oxomethane, Formalin, Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.
Penggunaan formalin : Pembunuh kuman, sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain; Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak; Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas; Bahan untuk pembuatan produk parfum; Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; Bahan untuk insulasi busa; Pencegah korosi untuk sumur minyak dan Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Bahaya formalin pada kesehatan : Dalam jangka pendek (akut), bila tertelan formalin maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menekan, mual, muntah dan diare, dapat terjadi pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan kerusakan jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal. Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul iritasi pada saluran pernafasan, muntah, sakit kepala, rasa terbakar pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada. Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Tanda dan gejala keracunan formalin : Menyebabkan rasa terbakar pada mulut, saluran pernafasan dn perut, sulit menelan, diare, sakit perut, hipertensi, kejang dan koma. Kerusakan hati, jan tung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan gangguan ginjal. Berdasarkan temuan patologis, formaldehid merusak jaringan dan menyusutkan selaput lendir, juga merusak hati, ginjal, jantung dan otak.
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin. Ciri-ciri ikan asin yang mengandun g formalin : 1) Tidak rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius), 2) Warna bersih dan cerah, 3) Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur, 4) Tidak dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin : 1) Tekstur lebih kenyal, 2) Tidak mudah hancur, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk, 4) Beraroma menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin : 1) Tampak sangat berminyak, 2) Lebih awet dan tidak mudah basi, 3) Beraroma menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih dan tekstur kenyal, 2) Insang berwarna merah tua bukan merah segar, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Ciri-ciri ayam yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih, 2) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Bahan Pengawet Produk Pangan Pengaruh Pada Kesehatan Gambar
Formalin

Tahu, Mie ayam,ikan basah, mie basah, ikan asin Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
Boraks

Makanan berteigu Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
Ca-benzoat
Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis, ikan asin Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida (SO2) Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar
Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering, daging asin, Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal, muntah

Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan tidur

Na-metasulfat Produk roti dan tepung
Alergi kulit

Asam sorbat Produk jeruk, keju, pikel dan salad Pelukaan kulit
Natamysin Produk daging dan keju Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit
K-asetat Makanan asam Merusak fungsi ginjal
BHA Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas Menyebabkan penyakit hati


2. Zat Pewarna
Zat ini digunakan untuk mempertinggi daya tarik visual makanan. Beberapa pewarna berasal dari bahan alami yang aman untuk kesehatan, contohnya zat warna yang berasal dari pigmen tumbuhan yang banyak terdapat pada klorofil (terdapat pada daun-daun yang berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain yang berwarna oranye-merah) dan kokineal. Zat pewarna alami yang biasa digunakan antara lain daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange).


Daun suji Wortel Daun Pandan Kunyit
Sedangkan pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi.
Bahan perwarna dapat membahayakan kesehatan bila pewarna buatan ditambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan, atau dalam jumlah kecil namun dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.







Beberapa contoh pewarna buatan yaitu :
Zat Pewarna Pengaruh Pada Kesehatan Gambar
Rhodamin B (pewarna tekstil) Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus
Kanker
Tartazine Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
Sunset Yellow Menyebabkan kerusakan kromosom
Ponceau 4R Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
Anemia
Carmoisine (merah) Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
Kanker hati
Quinoline Yellow Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
Hypertrophy

Hyperplasia


Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan.

3. Zat Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

 Zat pemanis alami.
Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, z at pemanis alami dapat pula
diperoleh dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi.

 Zat pemanis buatan.
Zat ini sangat banyak digunakan pada makanan dan minuman yang siap dikonsumsi. Dengan pemanis buatan gula asli 1 kg dapat digantikan hanya dengan beberapa gram pemanis buatan. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetesmelitus) biasanya mengkonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami.
Pemanis buatan yang sering dipakai antara lain :

 Sakarin
Sakarin merupakan pemanis tertua, termasuk pemanis yang sangat penting peranannya dan biasanya dijual dalam bentuk garam Na atau Ca. Tingkat kemanisan sakarin adalah 300 kali lebih manis daripada sukrosa. Karena tidak mempunyai nilai kalori, sakarin sangat populer digunakan sebagai pemanis makanan diet, baik bagi penderita diabetes maupun untuk pasien lain dengan diet rendah. Sakarin mempunyai after-taste yang pahit pada konsentrasi yang tinggi. Bila penggunaanya berlebihan sakarin dapat menyebabkan Infeksi dan Kanker kandung kemih


 Siklamat
Setelah sakarin, siklamat merupakan pemanis non-nutritif lainnya yang tidak kalah populer. Tingkat kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis daripada gula dan siklamat tidak memberikan after-taste seperti halnya sakarin. Meskipun demikian, rasa manis yang dihasilkan oleh siklamat tidak terlalu baik jika dibandingkan dengan sakarin. Garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.
 Aspartam
Aspartam atau metil ester dari L-aspartil-L-fenilalanin merupakan pemanis baru yang penggunaannya diijinkan pad tahun 1980-an untuk produk-produk minuman ringan dan campuran kering. Aspartam merupakan pemanis yang mempunyai nilai kalori karena pada dasarnya aspartam merupakan dipeptida. Meskipun demikian, kemanisannya yang tinggi (200 kali kemanisan sukrosa) maka hanya ditambahkan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga nilai kalorinya dapat diabaikan. Aspartam sangat disukai karena rasa manis yang dihasilkannya sangat mirip dengan gula. Karena merupakan dipeptida, aspartam mudah terhidrolisis, mudah mengalami reaksi kimia yantg biasa terjadi pada komponen pangan lainnya dan mungkin terdegradasi oleh mikroba. Hal tersebut tentunya merupakan limitasi penggunaan aspartam pada produk-produk pangan dengan kadar air yang tinggi. Jika mengalami hidrolisis, aspartam akan kehilangan rasa manisnya. Di dalam makanan, aspartam dapat mengalami kondensasi intramolekuler menghasilkan diketo piperazin. Reaksi ini terjadi terutama pada kondisi pH netral sampai basa karena gugus amina yang tidak terprotonasi lebih tersedia untuk reaksi tersebut. Pada pH basa, gugus amina juga dapat dengan cepat bereaksi dengan gugus karbonil dari gula maupun vanilin. Oleh karena itu, setelah bereaksi dengan gula, aspartam dapat kehilangan rasa manisnya dan setelah bereaksi dengan vanilin, vanila kehilangan aroma khasnya. Produk-produk yang dimaniskan dengan aspartam harus diberi label yang jelas, terutama tentang kandungan fenilalaninnya yang dipantang oleh penderita kelainan fenilketonuria. Penggunaan Aspartam yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan saraf dan tumor otak.

 Asesulfam K
Pemanis sintetik yang mendapat persetujuan untuk digunakan dalam bahan pangan adalah asesulfam K. Asesulfam K adalah senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,2-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat yang berada dalam bentuk garam kalsiumnya.
Tingkat kemanisan asesulfam adalah 200 kali lebih manis daripada sukrosa dan mutu kemanisannya berada di antara sakarin dan siklamat. Pengujian yang lama dan teliti telah membuktikan bahwa asesulfam K tidak berbahaya bagi manusia dan stabilitasnya selama pengolahan sangat baik.

4. Zat Pemutih
Zat aditif ini dipakai untuk memutihkan warna bahan makanan, misalnya ammonium pesulfat, asam askorbat dan kalium bromat yang biasa dipakai pada tepung, kalium peroksida dan natrium stearil fumarat yang biasa ditambahkan pada roti, adonan biscuit, adonan kue, tepung roti.

ammonium pesulfat asam askorbat kalium bromat

5. Zat Penyedap Rasa dan Aroma
Zat ini digunakan untuk menambah lezat cita rasa makanan. Penyedap alami bisa didapatkan pada pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
Sedangkan penyedap sintetis yang sering digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamat) yang ditemukan pada hampir semua makanan/ja janan yang rasanya gurih. Penyedap sintetis lainnya adalah mono-natrium glutamat/vetsin (ajinomoto/sasa), asam cuka, benzaldehida, amil asetat, dll.
Penggunaan Mono natrium Glutamat dan Monosodium Glutamat yang berlebihan dapat mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.


Monosodium Glutamat mono-natrium glutamat Asam cuka benzaldehida

6. Zat Anti Kempal
Zat aditif ini ditambahkan pada makanan yang berbentuk bubuk dengan tujuan agar tidak mengempal atau menggumpal. Contohnya adalah kalsium, kalsium natrium, dan kalsium aluminium silikat yang biasa ditambahkan pada garam meja, gula bubuk, soda kue dan makanan lain yang berbentuk bubuk

kalsium Kalsium natrium kalsium aluminium silikat

7. Zat Antioksidan
Zat antioksidan ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk mencegah ketengikan. Zat itu antara lain Butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), asam askorbat dan tokoferol.


Butil hidroksi anisol (BHA) butil hidroksi toluena tokoferol.

8. Zat pengatur keasaman
Zat ini berfungsi untuk menjadikan makanan lebih asam, lebih basa atau untuk menetralkan makanan, biasa digunakan pada minuman, buah maupun sayuran kalengan. Zat ini antara lain aluminium amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat.


natrium sulfat asam laktat.

9. Zat pengemulsi, pemantap dan pengental
Zat ini ditambahkan pada makanan untuk memperbaiki kehomogenan dan stabilitas. Contoh : monogliserida, digliserida, lesitin, gelatin, garam fosfat, kalsium glukonat, kalsium sitrat, agar-agar, asam alginat dan gom. Di Indonesia sering digunakan borax dan bleng (jawa) yang berbahaya bagi kesehatan.


monogliserida gelatin lesitin asam alginat


Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.
Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan.Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet. Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan Menteri Kesehatan dan lain-lain disertai dengan batasan maksimum penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan.
Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun bagi manusia. Jadi, berhati hatilah dalam memilih makanan untuk dikonsumsi.

Rabu, 22 Juni 2011

my Friendship @A 2 /09


Place where i grow up be a nice person....
Elementary School teacher Education UPY/A2/09

Meraka adalah yang terindah yang selalu memberi ku SEMANGAT
Dalam keadaan apapun They All always inside me...

Selasa, 12 April 2011

PENYAKIT, KESEHATAN, DAN PENCEGAHANNYA

PENYAKIT, KESEHATAN, DAN PENCEGAHANNYA
BAB I
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kesehatan, penyakit, dan pencegahannya merupakan tiga hal yang saling berkaitan dan erat hubungannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit, kemudian berupaya untuk kembali sehat. Seberapa jauhkah pemahaman anda mengenai kesehatan, penyakit dan pencegahannya ? Marilah kita pelajari bersama-sama.
Menurut WHO (1974), sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang sempurna. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani dan sosial seseorang. Sementara itu istilah kesehatan mempunyai makna sendiri, yaitu kondisi umum dari tubuh seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya 3 macam kesehatan, yaitu kesehatan perorangan, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Kesehatan perorangan mengacu pada status kondisi tubuh, apakah baik, kurang baik atau buruk. Kesehatan masyarakat menunjukkan status kondisi (sehat tidaknya) suatu kelompok tertentu. Sedangkan kesehatan lingkungan mengacu kepada kondisi lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap (kesehatan) perorangan dan kesehatan masyarakat.
Setelah kita memahami pengertian sehat dan kesehatan, selanjutnya kita akan memahami pengertian penyakit. Tentu tidak asing bukan ? Penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara fisiologis atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu menjadi tidak normal. Kita harus tahu bahwa penyakit itu bermacam-macam. Penyakit ada yang menular dan ada yang tidak menular. Ada penyakit yang diwariskan , adapula penyakit yang tidak diwariskan. Penyakit-penyakit tersebut akan muncul jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut.
Pencegahan suatu penyakit merupakan upaya yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari munculnya berbagai macam penyakit pada diri seseorang. Untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut, ada banyak hal yang bisa kita lakukan, diantaranya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dan teratur, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari stress yang terlalu berat.

B. USAHA KESEHATAN PERORANGAN, MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
Setiap orang sudah pasti mengharapkan dirinya serta keluarganya selalu sehat. Anda tentu juga menginginkan kondisi yang sehat pula. Untuk itu, banyak usaha yang bisa kita lakukan untuk mencegah datangnya penyakit-penyakit tersebut. Usaha-usaha itu diantaranya usaha kesehatan perorangan, masyarakat, dan lingkungan. Mari kita pelajari lebih lanjut.
Usaha kesehatan perorangan menitik beratkan pada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan. Misalnya makan makanan bergizi. Sudahkah anda melakukannya?
Usaha kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Usaha ini dilakukan secara terorganisasi bersama-sama dengan masyarakat. Usaha-usaha yang bisa dilakukan diantaranya yaitu memperbaiki kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit infeksi, mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan perorangan, mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan, serta mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Ichsan Yuliati, Rejeki, 1993). Usaha-usaha tersebut diarahkan untuk memenuhi 3 tujuan, yaitu mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup manusia dan mempertinggi nilai kesehatan.
Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitikberatkan kepada perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan/ masyarakat. Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat jamban keluarga, pembuatan tempat pembuangan sampah dan sebagainya.
Jadi, sudahkah anda menanamkan pola hidup sehat ? Mari kita mulai dari diri kita sendiri, agar terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan.

C. PENYAKIT MENULAR DAN PENCEGAHANNYA
1. Cara Penularan Penyakit
Tahukah anda bahwa penyakit dapat menular melalui berbagai cara ?
Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari berbagai macam cara penularan penyakit.
a. Melalui saluran pernafasan
Cara penularan ini dapat terjadi ketika ada seorang penderita mengeluarkan air ludah, getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit kemudian terhirup oleh orang lainyang tubuhnya sedang lemah maka orang tersebut akan sakit karena tertular penyakit tadi.
Jadi, kita harus berhati-hati dalam menjaga diri ketika kita sedang berdekatan dengan seorang penderita suatu penyakit supaya tidak tertular.
b. Melalui pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui rongga mulut saluran pencernaan melalui makanan/ minuman yang dikonsumsi. Untuk itu kita harus selalu menjaga kebersihan makanan yang akan kita konsumsi serta menggunakan peralatan makan yang bersih pula.

c. Melalui kulit
Penyakit yang masuk melalui kulit mengakibatkan PENYAKIT PADA KULIT dan PENYAKIT BUKAN PADA KULIT. Penyakit pada kulit dapat ditularkan secara langsung melalui sentuhan antara penderita dengan orang lain, dapat pula melalui peralatan penderita yang digunakan oleh calon penderita.
Sementara itu penyakit bukan kulit yang ditularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang tubuh melalui pembuluh darah setelah kulit calon penderita digigit atau disengat serangga.

2. Penyebab Penyakit Menular
Ada banyak makhluk hidup yang menyebabkan timbulnya penyakit menular. Tanpa kita sadari, makhluk-makhluk itu berada di sekitar kita. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.
a. Serangga
Contoh serangga sebagai perantara penyebaran penyakit adalah nyamuk, (penyakit malaria, demam berdarah, demam ebola) dan lalat (penyakit pencernaan). Contoh serangga penyebab penyakit Sarcoptes scabiei (penyakit kulit scabies). Maka kita harus berhati-hati dengan berbagai macam serangga berbahaya yang ada disekitar kita, terutama nyamuk yang sering mengganggu kita, karena binatang kecil tersebut dapat membuat kita sakit.






b. Cacing
Banyak ditemukan di masyarakat kita adalah penyakit yang penyebabnya cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.

Cacing Pita Cacing Tambang Cacing Gelang

c. Protozoa
Protozoa merupakan salah satu jenis bibit penyakit yang dapat menyerang manusia.

d. Bakteri
TBC, kolera, difetri, disentri hasiler dan lepra. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi tubuh kita.

e. Virus
Virus juga merupakan salah satu mikroorganisme yang menjadi musuh besar kita. Kenapa demikian? Hmm, kita harus tahu bahwa penyebab penyakit polio, campak, demam berdarah, hepatitis, dan rabies adalah virus.

f. Jamur
Penyakit yang dikenal dan banyak diderita orang di masyarakat karena jamur adalah panu, dan kadas.

3. Berbagai Penyakit Menular yang Umum di Indonesia
Tanpa kita sadari, ada banyak sekali penyakit-penyakit menular disekitar kita yang keberadaannya harus kita waspadai. Untuk lebih mengenalnya, mari kita bahas satu demi satu berbagai macam penyakit menular yang umum di Indonesia.


a. Scabies
Scabies atau yang sering kita kenal dengan kudis adalah suatu penyakit dengan gejala gatal pada kulit yang disebabkan masuknya tangau kudis (sareoptes scabiei) kedalam kulit manusia. Ciri seorang yang terkena scabies adalah kulit penderita penuh bintik-bintik kecil sampai besar dan jika digaruk menjadi kemerahan. Kita harus tahu bahwa cara penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan penderita. Kontak secara tidak langsung dapat terjadi melalui alat-alat serta pakaian penderita. Penyakit ini diobati dengan salep antikudis yang mengandung SULFUR. Untuk menghindari penyakit ini, kita harus menjaga kebersihan serta menghindari kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.

b. Ankylostomiasis (infeksi cacing tambang)
Mungkin sedikit terasa asing ketika kita mendengar Ankylostomiasis. Penyakit apakah itu? Ankylostomiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh serangan cacing tambang. Gejala yang ditunjukkan penyakit ini adalah adanya kelainan kulit pada daerah tempat larva masuk berupa gatal, gejala bronchitis, batuk, sembelit, diare, wajah pucat dan bengkak, edema tangan dan kaki, perut buncit, mudah lelah, mual dan muntah-muntah.
Upaya yang harus kita lakukan untuk mencegah Ankylostomiasis
1. Mengobati penderita secara tuntas
2. Menjaga kebersihan
3. Mencegah infeksi dengan selalu memakai alas kaki
4. Mengadakan pengobatan masal


c. Askariasis (infeksi cacing gelang)
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang. Gejala yang menandakan adanya infeksi penyakit cacing yaitu adanya alergi berupa infiltrasi paru, asma, dan pembengkakan pada bibir.
Usaha- usaha pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1) Menjaga kesehatan individu dan lingkungan
2) Pembuatan dan penggunaan kakus yang benar
3) Menghindari penggunaan tinja untuk pupuk secara langsung tanpa melalui proses
4) Melakukan pengobatan tuntas kepada penderita
5) Melakukan pengobatan massal.

d. Enterobiasisi (infeksi cacing kremi)
Adalah penyakit infeksi usus oleh cacing kremi. Gejalanya berupa gatal-gatal di daerah anus sehingga penderita sukar tidur. Hmm, penyakit yang sangat mengganggu sekali bukan?
Usaha-usaha untuk pencegahan infeksi penyakit ini dilakukan dengan :
1) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu
2) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan
3) Memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya
4) Menjemur, mencuci, dan menyetrika perlengkapan tidur dan pakaian.

e. Filariasis (infeksi cacing filarial)
Yaitu penyakit cacing yang menyebabkan pembengkakan pada daerah yang diserang. Filariasis merupakan suatu jenis penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filarial. Gejala yang timbul merupakan akibat dari fase radang dan karena adanya obstruksi. Pada fase radang gejala yang tampak adalah demam yang disertai menggigil, daerah yang terserang menjadi merah, nyeri, bengkak, dan saluran limfe dapat diraba. Pada fase obstruksi gejala yang umum adalah adanya varises limfe.
Pencegahan yang paling penting adalah memberantas vector penularnya, yaitu nyamuk. Disamping itu, perlu pula dilakukan perlindungan individu dari gigitan nyamuk, pengobatan penderita dan orang pembawa penyakit secara tuntas, serta memberikan pengobatan massal.

f. Amebiasis (disentri amuba)
Adalah penyakit infeksi yang terjadi terutama pada usus besar, dalam keadaan tertentu infeksi dapat menyebar ke hati, otak dan paru. Penyebab penyakit ini adalah sejenis protozoa dari kelas Rhizopoda, yaitu Entamoeba histolytica.
Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah dan lendir pada tinja penderita. Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan akut timbul nyeri perut yang hebat. Penderita biasanya buang air besar sebanyak 68 kali sehari. Tinja penderita berbau menyengat, berwarna merah tua, berlendir, dan ada darah.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh individu adalah memasak air minum dan makanan secara baik dan benar, mencegah pencemaran makanan oleh lalat, lipas, atau tikus, serta menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan dan minum.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mengadakan sistem pembuangan tinja dengan baik, tidak menggunakan tinja untuk pupuk tanpa diproses dahulu, menjaga sumber air minum dari pencemaran tinja, dan mengobati penderita pembawa penyakit secara tuntas.

g. Malaria
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenis protozoa dari kelas sporozoa, genus plasmodium. Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa sporozoid infektif. Penularan lainnya adalah melalui tranfusi darah, plasenta ibu, atau jarum suntik.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1) Mengobati penderita dan orang yang dalam tubuhnya mengandung parasit malaria
2) Memberantas sarang nyamuk
3) Memberantas nyamuk
4) Mencegah gigitan nyamuk

h. Toksoplasmosis
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit sejenis protozoa. Infeksi parasit ini menimbulkan radang pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak, dan selaput otak. Kucing merupakan sumber perantara infeksi bagi manusia. Toksoplasmosis dapat pula ditularkan melalui makanan yang mengandung pseudoksida dengan perantara daging, susu sapi, dan telur unggas yang tidak dimasak atau kurang matang memasaknya.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara :
1) Memasak makanan dan minuman dengan sempurna
2) Mengobati hewan perantara, terutama kucing yang sakit
3) Menjaga kebersihan individu dan lingkungan

i. Kolera
Adalah penyakit perut yang dapat menular yang disebabkan oleh bakteri. Kolera sering juga disebut penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan buang air besar.
Pengobatan utama pada penderita kolera adalah penggantian cairan tubuh yang keluar. Penggantian cairan dpat dilakukan dengan minum oralit. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan air dengan baik, buang air besar pada tempat khusus, yaitu jamban serta menjaga kebersihan makanan dan minuman.

j. Demam tifoid (tifus atau paratifus)
Adalah penyakit infeksi yang masuk melalui saluran pencernaan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Tifus disebabkan oleh bacteri Salmonella typhi.


k. Difetri
Adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri bacillus, yaitu Coryna bacterium diphtheria. Penularan melalui titik ludah merupakan cara penularan yang paling utama. Bagian tubuh yang dapat mengalami infeksi adalah tonsil, nasofaring, laring, dan bagian saluran pernafasan lainnya. Gejala umum adalah demam, menggigil, dan badan lemah. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

l. Disentri Hasiler
Adalah infeksi usus besar yang disebabkan oleh bakteri pathogen, genus Shigella. Gejala penyakit ini adalah penderita mengalami panas badan sampai 42 ยบ C, mengeluh gangguan perut, mual, dan muntah. Diare dapat terjadi sebanyak 20 - 40 kali dalam 24 jam.

Usaha pencegahan penyebaran penyakit ini dapat dilakukan dengan :
1) Mengisolasi para penderita
2) Mensterilisasi peralatan tidur, pakaian, dan peralatan lain yang digunakan oleh penderita
3) Memberikan perlakuan desinfeksi terhadap tinja penderita
4) Melakukan pengawasan pembuatan makanan/ es yang menggunakan air yang tidak dimasak
5) Memasak air minum terlebih dahulu.

m. Tetanus
Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Gejala awal penyakit ini adalah mulut terkancing karena kejang otot muka yang kemudian menjalar ke bagian leher, tulang belakang, otot dinding perut, dan otot lain yang menyeluruh. Untuk pengobatan, penderita biasanya diberi serum anti tetanus atau kortihosteroid dan serum anti tetanus.
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini adalah dengan :
1) Memberikan imunisasi
2) Merawat dan membersihkan luka serta membiarkan luka tetap terbuka

n. Tuberkolosis
Penyebab tuberkolosis adalah Mycobacterium tubercolosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium avium, dan mycobacterium ium microti. Gejala umum penderita penyakit ini adalah lemah badan, penurunan, berat badan, meningkatnya suhu tubuh, berkeringat pada malam hari.


Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah :
1) Memberikan imunisasi aktif dengan vaksin BCG
2) Memberikan obat-obatan anti tuberkolosis
3) Menuntaskan pengobatan terhadap penyakit

o. Campak
Campak adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata, hidung, dan tenggorokan. Penyebaran virus melalui udara pada saat batuk, bersin, dn berbicara. Gejala penyakit ini adalah demm, sakit kepala, mata memerah dan berair, batuk, pilek, serak, bintik-bintik dan ruam pada kulit.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi atau pemberian gamma globulin.

p. Demam berdarah dengue
Adalah penyakit demam yang tidak asing lagi untuk kita, penyakit ini disebabkan oleh virus dengue. Vektor penularannya adalah nyamuk Aedes aegypti. Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri tulang dan persendian, rasa lemah, perdarahan pada kulit. Gejala tersebut dapat pula disertai muntah, diare, kejang, nyeri perut, dan pendarahan usus. Pencegahan utamanya ditujukan untuk memberantas nyamuk yang menyebarkan penyakit ini.

q. Hepatitis oleh virus
Adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus. Ada 2 macam virus yaitu hepatitis A dan B. Penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan makanan tercemar tinja penderita, yang tidak dimasak atau kurang sempurna cara memasaknya. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat gigi/ alat makan dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja penderita yang tidak dimasak atau kurang sempurna cara memasaknya.
Gejala yang timbul pada masa prodromal yaitu capek, sakit kepala, dan ada ingus. Sedangkan gejala yang timbul pada masa ikterus yaitu tidak ada nafsu makan, nyeri perut kanan atas, konjungtivis, pilek, dan faringitis.
Usaha-usaha pencegahan adalah dengan :
1) Mencegah kontak dengan penderita
2) Menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang menularkan virus
3) Menjaga kebersihan lingkungan
4) Mensterilkan peralatan kedokteran dan peralatan rumah tangga yang tercemar keluaran-keluaran dari penderita
5) Memeriksa orang yang akan menjadi donor darah

r. Poliomielitis
Apakah itu poliomielitis? Poliomielitis adalah radang sel-sel syaraf tulang belakang. Penyababnya adalah virus virus poliomielitus. Penularan terjadi melalui makanan dan/ atau minuman yang tercemar tinja penderita atau melalui titik ludah penderita. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit tenggorokan, nyeri kepala, nyeri kaki, nyeri leher, nyeri punggung, dan dalam keadaan parah menunjukkan adanya kelainan sistem syaraf pusat seperti kelumpuhan. Vaksinasi merupakan tindakan pencegahan yang terbaik.

s. Rabies (penyakit anjing gila)
Rabies?? Menyeramkan, dan mungkin ketika mendengarnya kita langsung teringat kepada seekor anjing. Ya, rabies merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh infeksi virus rabies. Sumber infeksi yang utama adalah anjing. Maka berhati-hatilah dengan hewan peliharaan anda, dan rajinlah menjaga kesehatan dan keberihannya.
Usaha pencegahan yang paling efektif adalah :
1) Memvaksin anjing, binatang-binatang karnivora seperti kucing atau kera peliharaan
2) Mengkarantina anjing, kucing, kera yang dating dari daerah yang tidak bebas rabies.

t. Panu
Hiii, mendengarnya saja sudah ilfeel, apalagi melihatnya atau bahkan menderita penyakit ini. Hmmm, panu adalah sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penularan penyakit ini dapat terjadi akibat kontak langsung dengan penderita. Gejala utamanya adalah adanya bercak putih tak terbatas, bersisik halus, dan dapat meluas ke seluruh tubuh. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencap kebersihan individu, menghindari kontak langsung dengan penderita, dan menghindari penggunaan peralatan tidur, mandi, serta pakaian penderita.

4. Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara umum
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka agar tidak terserang penyakit, kita pun bisa melakukan usaha pencegahan. Apa sajakah usaha-usaha itu? Mari kita bahas bersama-sama.
a. Mempertinggi nilai kesehatan
Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dengan dua cara yaitu melalui usaha kesehatan perorangan dan usaha kesehatan lingkungan.


b. Memberikan vaksinasi/ imunisasi
Cara ini merupakan usaha untuk memberi perlindungan khusus terhadap tubuh agar terhindar dari serangan penyakit . Ada dua macam pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pengebalan pasif. Pengebalan aktif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yaitu bibit penyakit yang telah dilemahkan. Pengebalan pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukkan serum yang telah mengandung antibody.

c. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini, masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi.
Jadi, sudahkah anda melakukan usaha-usaha tesebut?

D. BERBAGAI PENYAKIT MUNURUN/ DIWARISKAN
Ternyata tidak hanya harta dan ilmu saja ya yang diwariskan? Penyakitpun ternyata diwariskan juga loh, kasian yah bagi yang menerima warisan ini? Lalu, apakah yang anda ketahui tentang penyakit menurun/ diwariskan? Penyakit yang diwariskan adalah penyakit atau suatu kelainan yang kemunculannya oleh faktor genetis ( keturunan). Penyakit atau kelainan yang diwariskan ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu penyakit/kelainan yang muncul sejak lahir, dan penyakit/ kelainan yang muncul dapat setelah usia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor genetis didukung oleh faktor lingkungan.
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyakit yang diwariskan :

a. Brakidaktili
Brakidaktili…. Apakah itu?? Mungkin sangat asing bagi kita yang belum pernah mendengarnya. Brakidaktili merupakan kelainan yang diwariskan dari orangtua, diperoleh sejak lahir berupa kelainan jari jemari yang pendek-pendek. Hmmm, bisakah anda membayangkan seperti apa? Umumnya kelainan ini diderita oleh seseorang apabila salah satu orangtuanya menderita kelainan tersebut. Kelainan ini dapat pula diderita oleh seseorang yang orangtuanya tidak mempunyai riwayat kelainan ini, hal ini terjadi karena adanya mutasi
b. Polidaktili
Mungkin kita akan merasa geli saat melihatnya, ketika ada seseorang yang memiliki dengan jari-jari tangan ataupun kaki, lebih dari jumlah normalnya. Kita harus tahu, bahwa ini merupakan suatu kelianan yang disebut polidaktili. Yaitu kelainan yang diwariskan dari orangtua, diperoleh sejak lahir yang ditunjukkan dengan adanya bagian tambahan, seperti kutil pada sisi tangan/ kaki atau adanya jari tambahan pada tangan/ kaki. Umumnya kelainan ini diderita oleh seseorang yang memiliki salah satu orangtua yang mempunyai kelainan tersebut.

c. Osteogenesis Imperfecta
Adalah salah satu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukkan dengan mudahnya ia megalami patah tulang hanya dengan mengalami kecelakaan ringan. Kelainan ini terjadi pada seseorang, yang salah satu orangtuanya memiliki bakat kelainan ini atau adanya mutasi pada gen tertentu.
Jadi bagi anda yang merasa mempunyai kelainan ini, berhati hati lah menjaga diri agar anda tidak mengalami suatu kecelakaan yang dapat melukai tubuh anda.

d. Kebotakan
Kita sering melihat orang (kaum laki-laki) yang berkepala botak, dan biasanya kita menyebutnya Si Jenius. Tetapi, tahukah anda, bahwa ternyata kebotakan itu merupakan suatu kelainan loh .Sedikit aneh ya, ketika kebotakan dinyatakan sebagai sebuah penyakit yang menurun. Hmm, kebotakan merupakan suatu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukkan dengan adanya bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Kelainan ini umumnya lebih sering dialami oleh kaum laki-laki. Diduga kelainan ini muncul karena pengaruh gangguan hormon-hormon tertentu.


e. Kelainan kekentalan Sekret Kelenjar Mukosa
Kelainan ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan kekentalan cairan yang dikeluarkan kelenjar mukosa di seluruh tubuh. Orang yang menderita kelainan ini selama masa bayi dan kanak-kanak menderita gangguan proses pencernaan dan gangguan pada paru. Kelainan ini akan terjadi pada seseorang apabila ia memiliki orang tua yang mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut walaupun keduanya tampak normal.

f. Penyakit Tuli Bisu Jenis Tertentu
Tidak asing lagi ketika kita melihat orang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Bisa jadi orang tersebut mengalami kelainan tuli bisu. Kelainan ini diperoleh sejak lahir. Penderita kelainan ini mempunyai orangtua yang mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut walaupun keduanya tampak normal.

g. Albinisme
Saat kita melihat seseorang dengan warna kulit putih tetapi tidak seehat, bisa jadi orang tersebut mempunyai kelainan Albinisme. Kelainan ini ditunjukkan dengan tidak adanya pigmen pada kulit sehingga kulit tampak bule. Penderita kelainan ini memiliki orangtua yang tampak normal, tetapi sebenarnya mereka mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut.

h. Hemofilia
Waspadalah ketuka anda mengalami luka luar yang mengakibatkan pendarahan dan sulit membeku. Karena bisa jadi anda mengalami thalasemia. Yaitu sejenis kelainan yang ditunjukkan dengan tidak dapatnya darah membeku jika seseorang mengalami luka atau pendarahan. Kelainan hemophilia tidak pernah diwariskan seorang laki-laki kepada anak laki-lakinya.



i. Buta Warna Partial
Merupakan kelainan yang di tunjukkan dengan adanya ketidak mampuan seseorang membedakan warna merah dengan warna hijau. Hmm, yakinkah anda bahwa anda tidak buta warna??

j. Thalasemia
Thalasemia ditunjukkan dengan adanya gangguan pembentukan sel darah merah. Sel darah merah penderita mudah rusak, tidak tahan lama sehingga ia selalu kekurangan darah. Thalasemia mayor memperlihatkan adanya gejala klinis sedangkan thalasemia minor tidak.

k. Diabetes Melitus
Merupaka suatu kelainan yang tidak asing lagi bagikita, ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah. Diabetes yang sangat berat muncul pada diri seorang penderita pada masa anak-anak atau dewasa awal. Cara mengatasi diabetes ini adalah dengan pemberian suntikan insulin secara teratur seumur hidupnya. Diabetes yang lebih ringan diderita oleh orang-orang yang telah berumur. Cara mengatasi diabetes yang lebih ringan ini adalah dengan cara pengaturan diet. Selain faktor gen, faktor lingkungan akan memperkuat munculnya penyakit ini pada diri seseorang. Hmmm, agar terhindar dari penyakit ini, kita harus menjaga pola makan kita, dengan tidak mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan.

l. Hipertensi
Tahukah Anda, hipertensi merupakan kelainan atau penyakit yang ditunjukkan dengan adanya tekanan darah yang lebih tinggi daripada tekanan darah normal. Hmm, penderita hipertensi ada 2 golongan. Pertama, penderita yang menderita sejak masa dewasa awal. Penyebab timbulnya penyakit karena adanya penyakit ginjal tertentu atau adanya kelainan kelenjar endokrin tertentu. Kedua, penderita yang mengalaminya sejak usia setengah tua dengan penyebab yang kurang jelas. Penyakit ini muncul didukung oleh faktor genetik dan faktor lingkungan loh, jadi bagi kita yang tidak mempunyai riwayat keturunan penyakit ini pun patut berhati-hati dalam menjaga pola hidup kita.
m. Jantung Istemik
Penyakit kelainan ini bisa anda ketahui dengan adanya ketidaknormalan fungsi dan kerja jantung seseorang. Penyakit ini diwariskan dan akan muncul pada diri seseorang sejak usia muda. Penyakit ini diderita seseorang karena faktor genetis yang didapat dari orangtua, ditunjang dengan gaya dan cara hidup yang tidak sehat.
Usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah timbulnya kelainan/ penyakit yang hanya ditentukan faktor genetis adalah dengan cara menghindari menikah dengan orang yang menderita atau mempunyai potensi untuk kelainan/penyakit tersebut atau jika terlanjur telah menikah dengannya, anda arus dengan dokter.















BAB II
KESIMPULAN

Setelah kita membahas mengenai kesehatan,penyakit, dan pencegahannya, tentu kita tahu bahwa ketiga hal tersebut sabgat berkaitan erat. Kesehatan dan penyakit merupakan dua hal yang berlawanan. Kesehatan merupakan suau keadaan yang mengacu pada status kondisi tubuh, apakah baik, kurang baik, ataupun buruk. Sementara itu, kita juga tahu bahwa penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, atau secara fisiologis atau anatomi tubuh orang tersebut aktifitasnya terganggu menjadi tidak normal.
Dilingkungan sekitar kita, banyak sekali terdapat berbagai macam penyakit baik itu yang menular ataupun penyakit menurun dari yang ringan hingga penyakit yang parah.
Untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit tersebut, ada banyak hal yang bisa dilakukan, yaitu dengan berbagai macam usaha kesehatan. Dimulai dari usaha kesehatan individu, masyarakat, dan usaha kesehatan lingkungan.
Jadi, sehat itu tidak akan menjadi mahal lagi jika kita mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.