Total Tayangan Halaman

Selasa, 10 Januari 2012

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kajian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Heny Puspita Riyadi



A. Kurikulum (KTSP) saat ini :
Di Yunani, anak-anak pada jaman dahulu menganggap sekolah sebagai suatu kegiatan yang mengasyikkan dan menyenangkan karena mereka dapat mempelajari berbagai hal yang ingin mereka ketahui.
Kenyataan yang ada sekarang ini sangat bertolak belakang dengan hal di atas. Kebanyakan anak maupun remaja sekarang justru menganggap sekolah sebagai beban. Mengapa hal ini terjadi? Menurut pengalaman saya sebagai pelajar, institusi pendidikan seperti sekolah tidak mengajarkan hal-hal yang saya anggap menarik untuk saya pelajari, melainkan mengajarkan segala pelajaran yang ditentukan oleh kurikulum yang berlaku. Seakan-akan seluruh ajaran yang diajarkan sekolah terkurung oleh sistem kurikulum yang ada saat ini.
Hal ini tentu saja membawa berbagai efek buruk. Anak-anak yang ingin mengejar prestasi harus berusaha keras menguasai beban kurikulum yang didapat, bahkan sampai harus mengikuti berbagai les tambahan. Anak-anak remaja yang pasrah akan keadaan, seringkali berbuat hal yang buruk di luar jam sekolah seperti berkelahi/tawuran. Ini terjadi karena keengganan mereka untuk mempelajari hal-hal yang tidak mereka sukai. Bukan itu saja, dari pengalaman saya, tidak semua pelajaran yang saya dapat di sekolah dasar maupun menengah berguna bagi saya di perguruan tinggi, dan kemungkinan besar tidak semua pelajaran yang saya dapat di perguruan tinggi berguna bagi saya di lapangan pekerjaan. Kurikulum yang sangat tidak efektif, dan sangat banyak membuang waktu dan pikiran mengakibatkan Indonesia kekurangan sumber daya manusia yang handal.


Guru-guru di sekolah kita di dalam mengajar anak didik tidak lagi mengaplikasi pendekatan kreativitas dan kasih sayang akan tetapi lebih cenderung pada bagaimana dapat mengejar target kurikulum. Bagaimana seluruh bahan ajar dapat disampaikan kepada siswa agar supaya tidak ada keluhan di UASnya mengakibatkan sang guru terkesan terburu-buru dalam mengajar tanpa mempedulikan kemampuan siswa yang berbeda antara satu dengan lainnya. Apabila ada sebagian siswa yang tertinggal dalam mengikuti pelajaran tertentu itu menjadi persoalan yang kesekian setelah persoalan pencapaian target kurikulum itu terselesaikan. Akibatnya banyak, atau bahkan kebanyakan, siswa kita menjadi tertinggal beneran pada akhirnya.
Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2006 KTSP yang merupakan perkembangan dari kurikulum 2004 KBK. Kurikulum 2006 yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Sehingga seorang guru benar-benar digerakkan menjadi manusia yang professional yang menuntut kereatifitasan seorang guru.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan model kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai penyempurnaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini lahir seturut dengan tuntutan perkembangan yang menghendaki desentralisasi, otonomi, fleksibilitas, dan keluwesan dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengalaman selama ini dengan sistem pendidikan yang sentralistik telah menimbulkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pusat sehingga kemandirian dan kreativitas sekolah tidak tumbuh. Dalam pada itu pendidikan pun cenderung mencerabut siswa-siswi dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan baru berupa desentralisasi yang ditandai dengan pemberian kewenangan kepada sekolah untuk mengelolah sekolah.


Desentralisasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan dan kinerja pendidikan, baik pemerataan, kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Selain itu desentralisai juga dimaksudkan untuk mengurangi beban pemerintah pusat yang berlebihan, mengurangi kemacetan-kemacetan jalur-jalur komunikasi, meningkatkan (kemandirian, demokrasi, daya tanggap, akuntabilitas, kreativitas, inovasi, prakarsa), dan meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan dan kepemimpinan pendidikan.
Salah satu komponen yang didesentralisasi melalui penerapan School Based Management adalah pengelolaan kurikulum.
Kurikulum yang dibuat oleh pemerintah pusat adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragaman. Oleh karena itu, dalam implementasinya, sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, memodifikasi), namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Selain itu, sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan muatan kurikulum lokal.
Atas dasar inilah diperlukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional sekolah. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 point (15), menyatakan, "KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan." Jadi, dalam KTSP sekolah diberikan keluwesan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik, kebutuhan dan potensi sekolah dan daerah.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Sejauh ini KTSP telah dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, walaupun belum merata karena berbagai faktor, antara lain faktor geografis, bahwa wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan menjadi hambatan tersendiri, faktor lain adalah kesiapan sekolah dalam mengimplementasi KTSP. Kecenderungan selama ini bahwa sekolah hanya mengharapkan kurikulum dari pusat telah menimbulkan sikap ketergantungan yang kuat, sehingga kemandirian apalagi kreativitas belum tumbuh, tentu menjadi hambatan tersendiri.
Perlu dicatat bahwa seturut dengan lahirnya KTSP, pemerintah masih menggunakan Ujian Nasional untuk mengukur mutu, sekaligus menentukan kelulusan siswa. Padahal dalam KTSP tidak dikenal Ujian Nasional, karena namanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dikembangkan dari kebutuhan dan karakteristik sekolah. Persoalan semakin intens ketika dihubungkan dengan kepentingan bangsa dalam hubungan dengan nation character building. Justru, kalau mau jujur KTSP menciptakan gap antar daerah dan berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Secara substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
6. Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi sebelumnya (versi 2002 dan 2004), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi – misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya
Percaya atau tidak sampai saat ini di mana usia KTSP sudah cukup lama, namun masih banyak para praktisi di lapangan, khususnya para guru, belum mampu memahami secara benar filosofi kurikulum yang dijalankan. Bahkan, lebih daripada itu banyak guru (dan kepala sekolah) yang tidak sempat lagi memikirkan filosofi kurikulum karena konsentrasinya sudah banyak tersita untuk mengejar target.

B. Kelebihan Kurikulum (KTSP)
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki kelebihan-kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat di mana kurikulum tersebut diberlakukan. Menurut hemat penulis KTSP yang direncanakan dapat diberlakukan secara menyeluruh di semua sekolah-sekolah di Indonesia pada tahun 2009 itu juga memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain:
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal. Dengan adanya penyeragaman ini, sekolah di kota sama dengan sekolah di daerah pinggiran maupun di daerah pedesaan. Penyeragaman kurikulum ini juga berimplikasi pada beberapa kenyataan bahwa sekolah di daerah pertanian sama dengan sekolah yang daerah pesisir pantai, sekolah di daerah industri sama dengan di wilayah pariwisata. Oleh karenanya, kurikulum tersebut menjadi kurang operasional, sehingga tidak memberikan kompetensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan diri dan keunggulankhas yang ada di daerahnya. Sebagai implikasi dari penyeragaman ini akibatnya para lulusan tidak memiliki daya kompetitif di dunia kerja dan berimplikasi pula terhadap meningkatnya angka pengangguran. Untuk itulah kehadiran KTSP diharapkan dapat memberikan jawaban yang konkrit terhadap mutu dunia pendidikan di Indonesia.
Dengan semangat otonomi itu, sekolah bersama dengan komite sekolah dapat secara bersama-sama merumuskan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi lingkungan sekolah. Sebagai sesuatu yang baru, sekolah mungkin mengalami kesulitan dalam penyusunan KTSP. Oleh karena itu, jika diperlukan, sekolah dapat berkonsultasi baik secara vertikal maupun secara horizontal. Secara vertikal, sekolah dapat berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten atau Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi, dan Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan secara horizontal, sekolah dapat bermitra dengan stakeholder pendidikan dalam merumuskan KTSP. Misalnya, dunia industri, kerajinan, pariwisata, petani, nelayan, organisasi profesi, dan sebagainya agar kurikulum yang dibuat oleh sekolah benar-benar mampu menjawab kebutuhan di daerah di mana sekolah tersebut berada.

2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
Dengan berpijak pada panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang dibuat oleh BNSP, sekolah diberi keleluasaan untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan oleh sekolah. Sekolah bisa mengembangkan standar yang lebih tinggi dari standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Sebagaimana diketahui, prinsip pengembangan KTSP adalah (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; (2) Beragam dan terpadu; (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan; (5) Menyeluruh dan berkesinambungan; (6) Belajar sepanjang hayat; (7) Dan seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, KTSP sangat relevan dengan konsep desentralisasi pendidikan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan konsep manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mencakup otonomi sekolah di dalamnya. Pemerintah daerah dapat lebih leluasa berimprovisasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di samping itu, sekolah bersama komite sekolah diberi otonomi menyusun kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitik beratkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
Sesuai dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sekolah diwajibkan menyusun kurikulumnya sendiri. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu memungkinkan sekolah menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh misalnya, sekolah yang berada dalam kawasan pariwisata dapat lebih memfokuskan pada mata pelajaran bahasa Inggris atau mata pelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.
Sekolah-sekolah tersebut tidak hanya menjadikan materi bahasa Inggris dan kepariwisataan sebagai mata pelajaran saja, tetapi lebih dari itu menjadikan mata pelajaran tersebut sebagai sebuah ketrampilan. Sehingga kelak jika peserta didik di lingkungan ini telah menyelesaikan studinya bila mereka tidak berkeinginan untuk melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi mereka dapat langsung bekerja menerapkan ilmu dan ketrampilan yang telah diperoleh di bangku sekolah.
KTSP ini sesungguhnya lebih mudah, karena guru diberi kebebasan untuk mengembangkan kompetensi siswanya sesuai dengan lingkungan dan kultur daerahnya. KTSP juga tidak mengatur secara rinci kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, tetapi guru dan sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkannya sendiri sesuai dengan kondisi murid dan daerahnya. Di samping itu yang harus digarisbawahi adalah bahwa yang akan dikeluarkan oleh BNSP tersebut bukanlah kurikulum tetapi tepatnya Pedoman Penyusunan Kurikulum 2006.

4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
Dengan diberlakukannya KTSP itu nantinya akan dapat mengurangi beban belajar sebanyak 20% karena KTSP tersebut lebih sederhana. Di samping jam pelajaran akan dikurangi antara 100-200 jam per tahun, bahan ajar yang dianggap memberatkan siswa pun akan dikurangi. Meskipun terdapat pengurangan jam pelajaran dan bahan ajar, KTSP tetap memberikan tekanan pada pengembangan kompetensi siswa.
Pengurangan jam belajar siswa tersebut merupakan rekomendasi dari BNSP. Rekomendasi ini dapat dikatakan cukup unik, karena selama bertahun-tahun beban belajar siswa tidak mengalami perubahan, dan biasanya yang berubah adalah metode pengajaran dan buku pelajaran semata. Jam pelajaran yang biasa diterapkan kepada siswa sebelunya berkisar antara 1.000-1.200 jam pelajaran dalam setahun. Jika biasanya satu jam pelajaran untuk siswa SD, SMP dan SMA adalah 45 menit, maka rekomendasi BNSP ini mengusulkan pengurangan untuk SD menjadi 35 menit setiap jm pelajaran, untuk SMP menjadi 40 menit, dan untuk SMA tidak berubah, yakni tetap 45 menit setiap jam pelajaran. Total 1.000 jam pelajaran dalam satu tahun ini dengan asumsi setahun terdapat 36-40 minggu efektif kegiatan belajar mengajar.dan dalam seminggu tersebut meliputi 36-38 jam pelajaran.
Alasan diadakannya pengurangan jam pelajaran ini karena menurut pakar-pakar pendidikan anak bahwa jam pelajaran di sekolah-sekolah selama ini terlalu banyak. Apalagi kegiatan belajar mengajar masih banyak yang terpaku pada kegiatan tatap muka di kelas. Sehingga suasana yang tercipta pun menjadi terkesan sangat formal. Dampak yang mungkin tidak terlalu disadari adalah siswa terlalu terbebani dengan jam pelajaran tersebut. Akibat lebih jauh lagi adalah mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
Persoalan ini lebih dirasakan untuk siswa SD dan SMP. Dalam usia yang masih anak-anak, mereka membutuhkan waktu bermain yang cukup untuk mengembangkan kepribadiannya. Suasana formal yang diciptakan sekolah, ditambah lagi standar jam pelajaran yang relatif lama, tentu akan memberikan dampak tersendiri pada psikologis anak. Banyak pakar yang menilai sekolah selama ini telah merampas hak anak untuk mengembangkan kepribadian secara alami.
Inilah yang menjadi dasar pemikiran bahwa jam pelajaran untuk siswa perlu dikurangi. Meski demikian, pengurangan itu tidak dilakukan secara ekstrim dengan memangkas sekian jam frekwensi siswa berhubungan dengan mata pelajaran di kelas. Melainkan memotong sedikit, atau menghilangkan titik kejenuhan siswa terhadap mata pelajaran dalam sehari akibat terlalu lama berkutat dengan pelajaran itu.
Dapat dikatakan bahwa perberlakuan KTSP ini sebagai upaya perbaikan secara kontinuitif. Sebagai contoh, kurikulum 1994 dapat dinilai sebagai kurikulum yang berat dalam penerapannya. Ketika diberlakukan Kurikulum 1994 banyak sekolah yang terlalu bersemangat ingin meningkatkan kompetensi iptek siswa, sehingga muatan iptek pun dibesarkan. Tetapi yang patut disayangkan adalah SDM yang tersedia belum siap, sehingga hasilnya hanya sekitar 30% siswa yang mampu menerapkan kurikulum tersebut.

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
Pola kurikulum baru (KTSP) akan memberi angin segar pada sekolah-sekolah yang menyebut dirinya nasional plus. Sekolah-sekolah swasta yang kini marak bermunculan itu sejak beberapa tahun terakhir telah mengembangkan variasi atas kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Sehingga ketika pemerintah kemudian justru mewajibkan adanya pengayaan dari masing-masing sekolah, sekolah-sekolah plus itu jelas akan menyambut gembira.
Kehadiran KTSP ini bisa jadi merupakan kabar baik bagi sekolah-sekolah plus. Sebagian sekolah-sekolah plus tersebut ada yang khawatir ditegur karena memakai bilingual atau memakai istilah kurikulum yang bermacam-macam seperti yang ada sekarang. Sekarang semua bentuk improvisasi dibebaskan asal tidak keluar panduan yang telah ditetapkan dalam KTSP.
Sebagai contoh, Sekolah High Scope Indonesia, sebelumnya sejak awal berdiri pada 1990 telah menggunakan kombinasi kurikulum Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Kendati mendapat lisensi dari AS, namun pihaknya tetap mematuhi kurikulum pemerintah. Caranya dengan mematuhi batas minimal, namun secara optimal memberikan penekanan pada aspek- aspek tertentu yang tidak diatur oleh kurikulum. Misalnya tetap memberikan materi Bahasa Indonesia, namun menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama.

C. Kekurangan Kurikulum (KTSP)
Kurikulum yang kita pakai sekarang ini masih banyak kekurangan di samping kelebihan yang ada. Beberapa diantaranya, yaitu :
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
Pola penerapan KTSP atau kurikulum 2006 terbentur pada masih minimnya kualitas guru dan sekolah. Sebagian besar guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan kurikulum itu (KTSP), baik di atas kertas maupun di depan kelas. Selain disebabkan oleh rendahnya kualifikasi, juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreativitas guru.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan representatif merupakan salah satu syarat yang paling urgen bagi pelaksanaan KTSP. Sementara kondisi di lapangan menunjukkan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang yang menjadi syarat utama pemberlakuan KTSP.

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.
Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. Jika tahapan sosialisasi tidak dapat tercapai secara menyeluruh, maka pemberlakuan KTSP secara nasional yang targetnya hendak dicapai paling lambat tahun 2009 tidak memungkinkan untuk dapat dicapai.

4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) akan menambah persoalan di dunia pendidikan. Selain menghadapi ketidaksiapan sekolah berganti kurikulum, KTSP juga mengancam pendapatan para guru. Sebagaimana diketahui rekomendasi BSNP terkait pemberlakuan KTSP tersebut berimplikasi pada pengurangan jumlah jam mengajar. Hal ini berdampak pada berkurangnya jumlah jam mengajar para guru. Akibatnya, guru terancam tidak memperoleh tunjangan profesi dan fungsional.
Untuk memperoleh tunjangan profesi dan fungsional semua guru harus mengajar 24 jam, jika jamnya dikurangi maka tidak akan bisa memperoleh tunjangan. Sebagai contoh, pelajaran Sosiologi untuk kelas 1 SMA atau kelas 10 mendapat dua jam pelajaran di KTSP maupun kurikulum sebelumnya. Sedangkan di kelas 2 SMA atau kelas 11 IPS, Sosiologi diajarkan selama lima jam pelajaran di kurikulum lama. Namun di KTSP Sosiologi hanya mendapat jatah tiga jam pelajaran. Hal yang sama terjadi di kelas 3 IPS. Pada kurikulum lama, pelajaran Sosiologi diajarkan untuk empat jam pelajaran tapi pada KTSP menjadi tiga jam pelajaran. Sementara itu masih banyak guru yang belum mengetahui tentang ketentuan baru kurikulum ini. Jika KTSP telah benar-benar diberlakukan, para guru sulit memenuhi ketentuan 24 jam mengajar agar bisa memperoleh tunjangan.
Beberapa faktor kelemahan di atas harus menjadi perhatian bagi pemerintah agar pemberlakuan KTSP tidak hanya akan menambah daftar persoalan-persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita. Jika tidak, maka pemberlakuan KTSP hanya akan menambah daftar makin carut marutnya pendidikan di Indonesia.

D. Rekomendasi Perbaikan Kurikulum (KTSP)
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai tinggi bagi kelangsungan peradapan kehidupan di dunia. Hampir semua negara di dunia menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang penting dan utama dalam pembangunan bangsa dan negara. Begitu pula di Indonesia menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dan utama. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai ke arah itu, kurikulum dan peran guru sangat menentukan keberhasilan pendidikan
Pendidikan juga perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan dimana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Oleh karena itu, kurikulum dalam pendidikan harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan IPTEK. Perubahan yang terjadi pada kurikulum diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik lagi. Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu kurikulum 2006 (KTSP), diharapkan dapat berjalan secara operasional, sehingga dapat memberikan kompetensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan dirinya, namun tidak menyimpang dari peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Perubahan-perubahan kurikulum dalam setiap mata pelajaran, khususnya mata pelajaran PKn yang dalam KTSP ini merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berlandaskan pada Pancasila, UUD dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Pembelajaran PKn diterapkan mulai dari dasar pendidikan formal yaitu SD kelas 1.
Dan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang saat ini diberlakukan di Indonesia ada beberapa alasan yang menjadi pilihan dalam upaya perbaikan kondisi perbaikan di tanah air. Salah satunya adalah bahwa potensi siswa itu berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan potensi itu akan berkembang jika stimulusnya tepat maka dari itu harus diupayakan bagaimana memperbaiki keadaan tersebut mengingat mutu hasil pendidikan masih rendah. Dalam pengembangan kurikulum, tidak boleh mengabaikan aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, olahraga, serta life skill, karena itu akan sangat membekali peserta didik di masa depannya.
Kurikulum juga harus mempunyai kejelasan tujuan yang ingin dicapai baik yang bersifat konkrit maupun abstrak dan berbagai konsepsinya sehingga hakikat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan benar-benar terwujud.
Upaya-upaya lain dalam perbaikan kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu meliputi :
1. Pendekatan pembelajaran
Pendektan pembelajaran diarahkan pada upaya pengambangan kemampuan dalam mengelola perolehan belajar (kompetensi) yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan demikian proses pembelajaran lebih mengacu pada bagaimana peserta didik belajar dan bukan lagi apa yang dipelajari.
Sesuai dengan cita-cita dari tujuan pendidikan nasional, guru perlu memiliki beberapa prinsip mengajar yang mengacu pada peningkatan kemampuan internal peserta didik didalam merancang strategi dan melaksanakan pembelajaran. Peningkatan potensi internal itu misalnya dengan menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara penuh, utuh, dan kontekstual.

2. Penataan isi/ konten
Ini berhubungan dengan rendahnya daya serap atau prestasi belajar atau belum terwujudnya keterampilan proses dan pembelajaran yang menekankan pda peran aktif peserta didik. Dan inti persoalan adalah ketuntasan belajar, yakni pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap kompetensi secara perorangan. Masalah ketuntasan merupakan masalah yang penting sebab menyangkut masa depan peserta didik, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar. Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan kurikulum untuk mengatasi permasalahan ketuntasan belajar ini yaitu dengan melakukan penataan kembali isi kurikulum.

3. Model sosialisasi
Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. Jika tahapan sosialisasi tidak dapat tercapai secara menyeluruh, maka pemberlakuan KTSP secara nasional yang targetnya hendak dicapai paling lambat tahun 2009 tidak memungkinkan untuk dapat dicapai. Model sosialisasi sebaiknya lebih disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi serta era yang terjadi saat ini.

Senin, 04 Juli 2011

ZAT ADITIF

Zat- Zat Aditif yang Terkandung dalam di Makanan

Pengertian
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat menjadi rusak atau busuknya makanan. Maksud dan tujuan dari pada penggunaan bahan pengawet makanan adalah untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan tersebut.
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Zat aditif makanan telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai proses pengolahan makanan, berikut adalah beberapa contoh zat aditif :

1. Zat Pengawet
Zat ini ditambahkan dengan tujuan mengawetkan makanan/minuman sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak/busuk. Penggunaan zat ini harus tidak mempengaruhi kesehatan tubuh dalam jumlah yang berlebih.
Ada salah satu jenis zat pengawet yang berbahaya bagi tubuh meskipun sedikit penggunaannya. Zat itu adalah ‘boraks’ yang biasa dijual dengan nama ‘anti buluk’ yang ditambahkan pada berbagai makanan terutama makanan berterigu, juga formalin yang aslinya merupakan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan mayat..
Formalin (Formaldehyde solution), adalah suatu larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 % formaldehit dalam air, biasanya ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet. Nama lain formalin : Formal, Morbicid, Methanol, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl aldehyde, Oxomethane, Formalin, Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.
Penggunaan formalin : Pembunuh kuman, sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain; Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak; Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas; Bahan untuk pembuatan produk parfum; Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; Bahan untuk insulasi busa; Pencegah korosi untuk sumur minyak dan Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Bahaya formalin pada kesehatan : Dalam jangka pendek (akut), bila tertelan formalin maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menekan, mual, muntah dan diare, dapat terjadi pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan kerusakan jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal. Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul iritasi pada saluran pernafasan, muntah, sakit kepala, rasa terbakar pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada. Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Tanda dan gejala keracunan formalin : Menyebabkan rasa terbakar pada mulut, saluran pernafasan dn perut, sulit menelan, diare, sakit perut, hipertensi, kejang dan koma. Kerusakan hati, jan tung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan gangguan ginjal. Berdasarkan temuan patologis, formaldehid merusak jaringan dan menyusutkan selaput lendir, juga merusak hati, ginjal, jantung dan otak.
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin. Ciri-ciri ikan asin yang mengandun g formalin : 1) Tidak rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius), 2) Warna bersih dan cerah, 3) Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur, 4) Tidak dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin : 1) Tekstur lebih kenyal, 2) Tidak mudah hancur, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk, 4) Beraroma menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin : 1) Tampak sangat berminyak, 2) Lebih awet dan tidak mudah basi, 3) Beraroma menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih dan tekstur kenyal, 2) Insang berwarna merah tua bukan merah segar, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Ciri-ciri ayam yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih, 2) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Bahan Pengawet Produk Pangan Pengaruh Pada Kesehatan Gambar
Formalin

Tahu, Mie ayam,ikan basah, mie basah, ikan asin Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
Boraks

Makanan berteigu Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
Ca-benzoat
Sari buah, minuman ringan, minuman anggur manis, ikan asin Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida (SO2) Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar
Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering, daging asin, Nitrit dapat mempengaruhi kemampuan sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal, muntah

Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan tidur

Na-metasulfat Produk roti dan tepung
Alergi kulit

Asam sorbat Produk jeruk, keju, pikel dan salad Pelukaan kulit
Natamysin Produk daging dan keju Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit
K-asetat Makanan asam Merusak fungsi ginjal
BHA Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas Menyebabkan penyakit hati


2. Zat Pewarna
Zat ini digunakan untuk mempertinggi daya tarik visual makanan. Beberapa pewarna berasal dari bahan alami yang aman untuk kesehatan, contohnya zat warna yang berasal dari pigmen tumbuhan yang banyak terdapat pada klorofil (terdapat pada daun-daun yang berwarna hijau), karotenoid (terdapat pada wortel dan sayuran lain yang berwarna oranye-merah) dan kokineal. Zat pewarna alami yang biasa digunakan antara lain daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange).


Daun suji Wortel Daun Pandan Kunyit
Sedangkan pewarna buatan untuk makanan diperoleh melalui proses sintesis kimia buatan yang mengandalkan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi.
Bahan perwarna dapat membahayakan kesehatan bila pewarna buatan ditambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan, atau dalam jumlah kecil namun dikonsumsi secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.







Beberapa contoh pewarna buatan yaitu :
Zat Pewarna Pengaruh Pada Kesehatan Gambar
Rhodamin B (pewarna tekstil) Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus
Kanker
Tartazine Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
Sunset Yellow Menyebabkan kerusakan kromosom
Ponceau 4R Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
Anemia
Carmoisine (merah) Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
Kanker hati
Quinoline Yellow Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
Hypertrophy

Hyperplasia


Kelebihan pewarna buatan dibanding pewarna alami adalah dapat menghasilkan warna yang lebih kuat dan stabil meski jumlah pewarna yang digunakan hanya sedikit. Warna yang dihasilkan dari pewarna buatan akan tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan, sedangkan pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran pada saat diolah dan disimpan.

3. Zat Pemanis
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

 Zat pemanis alami.
Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, z at pemanis alami dapat pula
diperoleh dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi.

 Zat pemanis buatan.
Zat ini sangat banyak digunakan pada makanan dan minuman yang siap dikonsumsi. Dengan pemanis buatan gula asli 1 kg dapat digantikan hanya dengan beberapa gram pemanis buatan. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetesmelitus) biasanya mengkonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami.
Pemanis buatan yang sering dipakai antara lain :

 Sakarin
Sakarin merupakan pemanis tertua, termasuk pemanis yang sangat penting peranannya dan biasanya dijual dalam bentuk garam Na atau Ca. Tingkat kemanisan sakarin adalah 300 kali lebih manis daripada sukrosa. Karena tidak mempunyai nilai kalori, sakarin sangat populer digunakan sebagai pemanis makanan diet, baik bagi penderita diabetes maupun untuk pasien lain dengan diet rendah. Sakarin mempunyai after-taste yang pahit pada konsentrasi yang tinggi. Bila penggunaanya berlebihan sakarin dapat menyebabkan Infeksi dan Kanker kandung kemih


 Siklamat
Setelah sakarin, siklamat merupakan pemanis non-nutritif lainnya yang tidak kalah populer. Tingkat kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis daripada gula dan siklamat tidak memberikan after-taste seperti halnya sakarin. Meskipun demikian, rasa manis yang dihasilkan oleh siklamat tidak terlalu baik jika dibandingkan dengan sakarin. Garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.
 Aspartam
Aspartam atau metil ester dari L-aspartil-L-fenilalanin merupakan pemanis baru yang penggunaannya diijinkan pad tahun 1980-an untuk produk-produk minuman ringan dan campuran kering. Aspartam merupakan pemanis yang mempunyai nilai kalori karena pada dasarnya aspartam merupakan dipeptida. Meskipun demikian, kemanisannya yang tinggi (200 kali kemanisan sukrosa) maka hanya ditambahkan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga nilai kalorinya dapat diabaikan. Aspartam sangat disukai karena rasa manis yang dihasilkannya sangat mirip dengan gula. Karena merupakan dipeptida, aspartam mudah terhidrolisis, mudah mengalami reaksi kimia yantg biasa terjadi pada komponen pangan lainnya dan mungkin terdegradasi oleh mikroba. Hal tersebut tentunya merupakan limitasi penggunaan aspartam pada produk-produk pangan dengan kadar air yang tinggi. Jika mengalami hidrolisis, aspartam akan kehilangan rasa manisnya. Di dalam makanan, aspartam dapat mengalami kondensasi intramolekuler menghasilkan diketo piperazin. Reaksi ini terjadi terutama pada kondisi pH netral sampai basa karena gugus amina yang tidak terprotonasi lebih tersedia untuk reaksi tersebut. Pada pH basa, gugus amina juga dapat dengan cepat bereaksi dengan gugus karbonil dari gula maupun vanilin. Oleh karena itu, setelah bereaksi dengan gula, aspartam dapat kehilangan rasa manisnya dan setelah bereaksi dengan vanilin, vanila kehilangan aroma khasnya. Produk-produk yang dimaniskan dengan aspartam harus diberi label yang jelas, terutama tentang kandungan fenilalaninnya yang dipantang oleh penderita kelainan fenilketonuria. Penggunaan Aspartam yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan saraf dan tumor otak.

 Asesulfam K
Pemanis sintetik yang mendapat persetujuan untuk digunakan dalam bahan pangan adalah asesulfam K. Asesulfam K adalah senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-on-2,2-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat yang berada dalam bentuk garam kalsiumnya.
Tingkat kemanisan asesulfam adalah 200 kali lebih manis daripada sukrosa dan mutu kemanisannya berada di antara sakarin dan siklamat. Pengujian yang lama dan teliti telah membuktikan bahwa asesulfam K tidak berbahaya bagi manusia dan stabilitasnya selama pengolahan sangat baik.

4. Zat Pemutih
Zat aditif ini dipakai untuk memutihkan warna bahan makanan, misalnya ammonium pesulfat, asam askorbat dan kalium bromat yang biasa dipakai pada tepung, kalium peroksida dan natrium stearil fumarat yang biasa ditambahkan pada roti, adonan biscuit, adonan kue, tepung roti.

ammonium pesulfat asam askorbat kalium bromat

5. Zat Penyedap Rasa dan Aroma
Zat ini digunakan untuk menambah lezat cita rasa makanan. Penyedap alami bisa didapatkan pada pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar.
Sedangkan penyedap sintetis yang sering digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamat) yang ditemukan pada hampir semua makanan/ja janan yang rasanya gurih. Penyedap sintetis lainnya adalah mono-natrium glutamat/vetsin (ajinomoto/sasa), asam cuka, benzaldehida, amil asetat, dll.
Penggunaan Mono natrium Glutamat dan Monosodium Glutamat yang berlebihan dapat mengakibatkan kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.


Monosodium Glutamat mono-natrium glutamat Asam cuka benzaldehida

6. Zat Anti Kempal
Zat aditif ini ditambahkan pada makanan yang berbentuk bubuk dengan tujuan agar tidak mengempal atau menggumpal. Contohnya adalah kalsium, kalsium natrium, dan kalsium aluminium silikat yang biasa ditambahkan pada garam meja, gula bubuk, soda kue dan makanan lain yang berbentuk bubuk

kalsium Kalsium natrium kalsium aluminium silikat

7. Zat Antioksidan
Zat antioksidan ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk mencegah ketengikan. Zat itu antara lain Butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT), asam askorbat dan tokoferol.


Butil hidroksi anisol (BHA) butil hidroksi toluena tokoferol.

8. Zat pengatur keasaman
Zat ini berfungsi untuk menjadikan makanan lebih asam, lebih basa atau untuk menetralkan makanan, biasa digunakan pada minuman, buah maupun sayuran kalengan. Zat ini antara lain aluminium amonium/kalium/natrium sulfat, asam laktat.


natrium sulfat asam laktat.

9. Zat pengemulsi, pemantap dan pengental
Zat ini ditambahkan pada makanan untuk memperbaiki kehomogenan dan stabilitas. Contoh : monogliserida, digliserida, lesitin, gelatin, garam fosfat, kalsium glukonat, kalsium sitrat, agar-agar, asam alginat dan gom. Di Indonesia sering digunakan borax dan bleng (jawa) yang berbahaya bagi kesehatan.


monogliserida gelatin lesitin asam alginat


Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.
Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan.Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet. Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan Menteri Kesehatan dan lain-lain disertai dengan batasan maksimum penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan.
Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun bagi manusia. Jadi, berhati hatilah dalam memilih makanan untuk dikonsumsi.

Rabu, 22 Juni 2011

my Friendship @A 2 /09


Place where i grow up be a nice person....
Elementary School teacher Education UPY/A2/09

Meraka adalah yang terindah yang selalu memberi ku SEMANGAT
Dalam keadaan apapun They All always inside me...

Selasa, 12 April 2011

PENYAKIT, KESEHATAN, DAN PENCEGAHANNYA

PENYAKIT, KESEHATAN, DAN PENCEGAHANNYA
BAB I
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Kesehatan, penyakit, dan pencegahannya merupakan tiga hal yang saling berkaitan dan erat hubungannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit, kemudian berupaya untuk kembali sehat. Seberapa jauhkah pemahaman anda mengenai kesehatan, penyakit dan pencegahannya ? Marilah kita pelajari bersama-sama.
Menurut WHO (1974), sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial yang sempurna. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani dan sosial seseorang. Sementara itu istilah kesehatan mempunyai makna sendiri, yaitu kondisi umum dari tubuh seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal adanya 3 macam kesehatan, yaitu kesehatan perorangan, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Kesehatan perorangan mengacu pada status kondisi tubuh, apakah baik, kurang baik atau buruk. Kesehatan masyarakat menunjukkan status kondisi (sehat tidaknya) suatu kelompok tertentu. Sedangkan kesehatan lingkungan mengacu kepada kondisi lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap (kesehatan) perorangan dan kesehatan masyarakat.
Setelah kita memahami pengertian sehat dan kesehatan, selanjutnya kita akan memahami pengertian penyakit. Tentu tidak asing bukan ? Penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara fisiologis atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu menjadi tidak normal. Kita harus tahu bahwa penyakit itu bermacam-macam. Penyakit ada yang menular dan ada yang tidak menular. Ada penyakit yang diwariskan , adapula penyakit yang tidak diwariskan. Penyakit-penyakit tersebut akan muncul jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut.
Pencegahan suatu penyakit merupakan upaya yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari munculnya berbagai macam penyakit pada diri seseorang. Untuk mencegah timbulnya penyakit tersebut, ada banyak hal yang bisa kita lakukan, diantaranya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dan teratur, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari stress yang terlalu berat.

B. USAHA KESEHATAN PERORANGAN, MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
Setiap orang sudah pasti mengharapkan dirinya serta keluarganya selalu sehat. Anda tentu juga menginginkan kondisi yang sehat pula. Untuk itu, banyak usaha yang bisa kita lakukan untuk mencegah datangnya penyakit-penyakit tersebut. Usaha-usaha itu diantaranya usaha kesehatan perorangan, masyarakat, dan lingkungan. Mari kita pelajari lebih lanjut.
Usaha kesehatan perorangan menitik beratkan pada usaha peningkatan nilai kesehatan perorangan. Misalnya makan makanan bergizi. Sudahkah anda melakukannya?
Usaha kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Usaha ini dilakukan secara terorganisasi bersama-sama dengan masyarakat. Usaha-usaha yang bisa dilakukan diantaranya yaitu memperbaiki kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit infeksi, mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan perorangan, mengkoordinasi tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan, serta mengembangkan upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (Ichsan Yuliati, Rejeki, 1993). Usaha-usaha tersebut diarahkan untuk memenuhi 3 tujuan, yaitu mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup manusia dan mempertinggi nilai kesehatan.
Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) adalah usaha yang lebih menitikberatkan kepada perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan/ masyarakat. Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat jamban keluarga, pembuatan tempat pembuangan sampah dan sebagainya.
Jadi, sudahkah anda menanamkan pola hidup sehat ? Mari kita mulai dari diri kita sendiri, agar terhindar dari penyakit yang tidak kita inginkan.

C. PENYAKIT MENULAR DAN PENCEGAHANNYA
1. Cara Penularan Penyakit
Tahukah anda bahwa penyakit dapat menular melalui berbagai cara ?
Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari berbagai macam cara penularan penyakit.
a. Melalui saluran pernafasan
Cara penularan ini dapat terjadi ketika ada seorang penderita mengeluarkan air ludah, getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit kemudian terhirup oleh orang lainyang tubuhnya sedang lemah maka orang tersebut akan sakit karena tertular penyakit tadi.
Jadi, kita harus berhati-hati dalam menjaga diri ketika kita sedang berdekatan dengan seorang penderita suatu penyakit supaya tidak tertular.
b. Melalui pencernaan
Bibit penyakit dapat masuk melalui rongga mulut saluran pencernaan melalui makanan/ minuman yang dikonsumsi. Untuk itu kita harus selalu menjaga kebersihan makanan yang akan kita konsumsi serta menggunakan peralatan makan yang bersih pula.

c. Melalui kulit
Penyakit yang masuk melalui kulit mengakibatkan PENYAKIT PADA KULIT dan PENYAKIT BUKAN PADA KULIT. Penyakit pada kulit dapat ditularkan secara langsung melalui sentuhan antara penderita dengan orang lain, dapat pula melalui peralatan penderita yang digunakan oleh calon penderita.
Sementara itu penyakit bukan kulit yang ditularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang tubuh melalui pembuluh darah setelah kulit calon penderita digigit atau disengat serangga.

2. Penyebab Penyakit Menular
Ada banyak makhluk hidup yang menyebabkan timbulnya penyakit menular. Tanpa kita sadari, makhluk-makhluk itu berada di sekitar kita. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.
a. Serangga
Contoh serangga sebagai perantara penyebaran penyakit adalah nyamuk, (penyakit malaria, demam berdarah, demam ebola) dan lalat (penyakit pencernaan). Contoh serangga penyebab penyakit Sarcoptes scabiei (penyakit kulit scabies). Maka kita harus berhati-hati dengan berbagai macam serangga berbahaya yang ada disekitar kita, terutama nyamuk yang sering mengganggu kita, karena binatang kecil tersebut dapat membuat kita sakit.






b. Cacing
Banyak ditemukan di masyarakat kita adalah penyakit yang penyebabnya cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.

Cacing Pita Cacing Tambang Cacing Gelang

c. Protozoa
Protozoa merupakan salah satu jenis bibit penyakit yang dapat menyerang manusia.

d. Bakteri
TBC, kolera, difetri, disentri hasiler dan lepra. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi tubuh kita.

e. Virus
Virus juga merupakan salah satu mikroorganisme yang menjadi musuh besar kita. Kenapa demikian? Hmm, kita harus tahu bahwa penyebab penyakit polio, campak, demam berdarah, hepatitis, dan rabies adalah virus.

f. Jamur
Penyakit yang dikenal dan banyak diderita orang di masyarakat karena jamur adalah panu, dan kadas.

3. Berbagai Penyakit Menular yang Umum di Indonesia
Tanpa kita sadari, ada banyak sekali penyakit-penyakit menular disekitar kita yang keberadaannya harus kita waspadai. Untuk lebih mengenalnya, mari kita bahas satu demi satu berbagai macam penyakit menular yang umum di Indonesia.


a. Scabies
Scabies atau yang sering kita kenal dengan kudis adalah suatu penyakit dengan gejala gatal pada kulit yang disebabkan masuknya tangau kudis (sareoptes scabiei) kedalam kulit manusia. Ciri seorang yang terkena scabies adalah kulit penderita penuh bintik-bintik kecil sampai besar dan jika digaruk menjadi kemerahan. Kita harus tahu bahwa cara penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan penderita. Kontak secara tidak langsung dapat terjadi melalui alat-alat serta pakaian penderita. Penyakit ini diobati dengan salep antikudis yang mengandung SULFUR. Untuk menghindari penyakit ini, kita harus menjaga kebersihan serta menghindari kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita.

b. Ankylostomiasis (infeksi cacing tambang)
Mungkin sedikit terasa asing ketika kita mendengar Ankylostomiasis. Penyakit apakah itu? Ankylostomiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh serangan cacing tambang. Gejala yang ditunjukkan penyakit ini adalah adanya kelainan kulit pada daerah tempat larva masuk berupa gatal, gejala bronchitis, batuk, sembelit, diare, wajah pucat dan bengkak, edema tangan dan kaki, perut buncit, mudah lelah, mual dan muntah-muntah.
Upaya yang harus kita lakukan untuk mencegah Ankylostomiasis
1. Mengobati penderita secara tuntas
2. Menjaga kebersihan
3. Mencegah infeksi dengan selalu memakai alas kaki
4. Mengadakan pengobatan masal


c. Askariasis (infeksi cacing gelang)
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang. Gejala yang menandakan adanya infeksi penyakit cacing yaitu adanya alergi berupa infiltrasi paru, asma, dan pembengkakan pada bibir.
Usaha- usaha pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1) Menjaga kesehatan individu dan lingkungan
2) Pembuatan dan penggunaan kakus yang benar
3) Menghindari penggunaan tinja untuk pupuk secara langsung tanpa melalui proses
4) Melakukan pengobatan tuntas kepada penderita
5) Melakukan pengobatan massal.

d. Enterobiasisi (infeksi cacing kremi)
Adalah penyakit infeksi usus oleh cacing kremi. Gejalanya berupa gatal-gatal di daerah anus sehingga penderita sukar tidur. Hmm, penyakit yang sangat mengganggu sekali bukan?
Usaha-usaha untuk pencegahan infeksi penyakit ini dilakukan dengan :
1) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu
2) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan
3) Memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya
4) Menjemur, mencuci, dan menyetrika perlengkapan tidur dan pakaian.

e. Filariasis (infeksi cacing filarial)
Yaitu penyakit cacing yang menyebabkan pembengkakan pada daerah yang diserang. Filariasis merupakan suatu jenis penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filarial. Gejala yang timbul merupakan akibat dari fase radang dan karena adanya obstruksi. Pada fase radang gejala yang tampak adalah demam yang disertai menggigil, daerah yang terserang menjadi merah, nyeri, bengkak, dan saluran limfe dapat diraba. Pada fase obstruksi gejala yang umum adalah adanya varises limfe.
Pencegahan yang paling penting adalah memberantas vector penularnya, yaitu nyamuk. Disamping itu, perlu pula dilakukan perlindungan individu dari gigitan nyamuk, pengobatan penderita dan orang pembawa penyakit secara tuntas, serta memberikan pengobatan massal.

f. Amebiasis (disentri amuba)
Adalah penyakit infeksi yang terjadi terutama pada usus besar, dalam keadaan tertentu infeksi dapat menyebar ke hati, otak dan paru. Penyebab penyakit ini adalah sejenis protozoa dari kelas Rhizopoda, yaitu Entamoeba histolytica.
Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah dan lendir pada tinja penderita. Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan akut timbul nyeri perut yang hebat. Penderita biasanya buang air besar sebanyak 68 kali sehari. Tinja penderita berbau menyengat, berwarna merah tua, berlendir, dan ada darah.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh individu adalah memasak air minum dan makanan secara baik dan benar, mencegah pencemaran makanan oleh lalat, lipas, atau tikus, serta menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan dan minum.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mengadakan sistem pembuangan tinja dengan baik, tidak menggunakan tinja untuk pupuk tanpa diproses dahulu, menjaga sumber air minum dari pencemaran tinja, dan mengobati penderita pembawa penyakit secara tuntas.

g. Malaria
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenis protozoa dari kelas sporozoa, genus plasmodium. Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa sporozoid infektif. Penularan lainnya adalah melalui tranfusi darah, plasenta ibu, atau jarum suntik.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah :
1) Mengobati penderita dan orang yang dalam tubuhnya mengandung parasit malaria
2) Memberantas sarang nyamuk
3) Memberantas nyamuk
4) Mencegah gigitan nyamuk

h. Toksoplasmosis
Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit sejenis protozoa. Infeksi parasit ini menimbulkan radang pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak, dan selaput otak. Kucing merupakan sumber perantara infeksi bagi manusia. Toksoplasmosis dapat pula ditularkan melalui makanan yang mengandung pseudoksida dengan perantara daging, susu sapi, dan telur unggas yang tidak dimasak atau kurang matang memasaknya.
Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara :
1) Memasak makanan dan minuman dengan sempurna
2) Mengobati hewan perantara, terutama kucing yang sakit
3) Menjaga kebersihan individu dan lingkungan

i. Kolera
Adalah penyakit perut yang dapat menular yang disebabkan oleh bakteri. Kolera sering juga disebut penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan buang air besar.
Pengobatan utama pada penderita kolera adalah penggantian cairan tubuh yang keluar. Penggantian cairan dpat dilakukan dengan minum oralit. Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan air dengan baik, buang air besar pada tempat khusus, yaitu jamban serta menjaga kebersihan makanan dan minuman.

j. Demam tifoid (tifus atau paratifus)
Adalah penyakit infeksi yang masuk melalui saluran pencernaan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Tifus disebabkan oleh bacteri Salmonella typhi.


k. Difetri
Adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri bacillus, yaitu Coryna bacterium diphtheria. Penularan melalui titik ludah merupakan cara penularan yang paling utama. Bagian tubuh yang dapat mengalami infeksi adalah tonsil, nasofaring, laring, dan bagian saluran pernafasan lainnya. Gejala umum adalah demam, menggigil, dan badan lemah. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

l. Disentri Hasiler
Adalah infeksi usus besar yang disebabkan oleh bakteri pathogen, genus Shigella. Gejala penyakit ini adalah penderita mengalami panas badan sampai 42 ยบ C, mengeluh gangguan perut, mual, dan muntah. Diare dapat terjadi sebanyak 20 - 40 kali dalam 24 jam.

Usaha pencegahan penyebaran penyakit ini dapat dilakukan dengan :
1) Mengisolasi para penderita
2) Mensterilisasi peralatan tidur, pakaian, dan peralatan lain yang digunakan oleh penderita
3) Memberikan perlakuan desinfeksi terhadap tinja penderita
4) Melakukan pengawasan pembuatan makanan/ es yang menggunakan air yang tidak dimasak
5) Memasak air minum terlebih dahulu.

m. Tetanus
Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Gejala awal penyakit ini adalah mulut terkancing karena kejang otot muka yang kemudian menjalar ke bagian leher, tulang belakang, otot dinding perut, dan otot lain yang menyeluruh. Untuk pengobatan, penderita biasanya diberi serum anti tetanus atau kortihosteroid dan serum anti tetanus.
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini adalah dengan :
1) Memberikan imunisasi
2) Merawat dan membersihkan luka serta membiarkan luka tetap terbuka

n. Tuberkolosis
Penyebab tuberkolosis adalah Mycobacterium tubercolosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium avium, dan mycobacterium ium microti. Gejala umum penderita penyakit ini adalah lemah badan, penurunan, berat badan, meningkatnya suhu tubuh, berkeringat pada malam hari.


Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah :
1) Memberikan imunisasi aktif dengan vaksin BCG
2) Memberikan obat-obatan anti tuberkolosis
3) Menuntaskan pengobatan terhadap penyakit

o. Campak
Campak adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata, hidung, dan tenggorokan. Penyebaran virus melalui udara pada saat batuk, bersin, dn berbicara. Gejala penyakit ini adalah demm, sakit kepala, mata memerah dan berair, batuk, pilek, serak, bintik-bintik dan ruam pada kulit.
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi atau pemberian gamma globulin.

p. Demam berdarah dengue
Adalah penyakit demam yang tidak asing lagi untuk kita, penyakit ini disebabkan oleh virus dengue. Vektor penularannya adalah nyamuk Aedes aegypti. Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri tulang dan persendian, rasa lemah, perdarahan pada kulit. Gejala tersebut dapat pula disertai muntah, diare, kejang, nyeri perut, dan pendarahan usus. Pencegahan utamanya ditujukan untuk memberantas nyamuk yang menyebarkan penyakit ini.

q. Hepatitis oleh virus
Adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus. Ada 2 macam virus yaitu hepatitis A dan B. Penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan makanan tercemar tinja penderita, yang tidak dimasak atau kurang sempurna cara memasaknya. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat gigi/ alat makan dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja penderita yang tidak dimasak atau kurang sempurna cara memasaknya.
Gejala yang timbul pada masa prodromal yaitu capek, sakit kepala, dan ada ingus. Sedangkan gejala yang timbul pada masa ikterus yaitu tidak ada nafsu makan, nyeri perut kanan atas, konjungtivis, pilek, dan faringitis.
Usaha-usaha pencegahan adalah dengan :
1) Mencegah kontak dengan penderita
2) Menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang menularkan virus
3) Menjaga kebersihan lingkungan
4) Mensterilkan peralatan kedokteran dan peralatan rumah tangga yang tercemar keluaran-keluaran dari penderita
5) Memeriksa orang yang akan menjadi donor darah

r. Poliomielitis
Apakah itu poliomielitis? Poliomielitis adalah radang sel-sel syaraf tulang belakang. Penyababnya adalah virus virus poliomielitus. Penularan terjadi melalui makanan dan/ atau minuman yang tercemar tinja penderita atau melalui titik ludah penderita. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit tenggorokan, nyeri kepala, nyeri kaki, nyeri leher, nyeri punggung, dan dalam keadaan parah menunjukkan adanya kelainan sistem syaraf pusat seperti kelumpuhan. Vaksinasi merupakan tindakan pencegahan yang terbaik.

s. Rabies (penyakit anjing gila)
Rabies?? Menyeramkan, dan mungkin ketika mendengarnya kita langsung teringat kepada seekor anjing. Ya, rabies merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh infeksi virus rabies. Sumber infeksi yang utama adalah anjing. Maka berhati-hatilah dengan hewan peliharaan anda, dan rajinlah menjaga kesehatan dan keberihannya.
Usaha pencegahan yang paling efektif adalah :
1) Memvaksin anjing, binatang-binatang karnivora seperti kucing atau kera peliharaan
2) Mengkarantina anjing, kucing, kera yang dating dari daerah yang tidak bebas rabies.

t. Panu
Hiii, mendengarnya saja sudah ilfeel, apalagi melihatnya atau bahkan menderita penyakit ini. Hmmm, panu adalah sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penularan penyakit ini dapat terjadi akibat kontak langsung dengan penderita. Gejala utamanya adalah adanya bercak putih tak terbatas, bersisik halus, dan dapat meluas ke seluruh tubuh. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencap kebersihan individu, menghindari kontak langsung dengan penderita, dan menghindari penggunaan peralatan tidur, mandi, serta pakaian penderita.

4. Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular secara umum
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka agar tidak terserang penyakit, kita pun bisa melakukan usaha pencegahan. Apa sajakah usaha-usaha itu? Mari kita bahas bersama-sama.
a. Mempertinggi nilai kesehatan
Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dengan dua cara yaitu melalui usaha kesehatan perorangan dan usaha kesehatan lingkungan.


b. Memberikan vaksinasi/ imunisasi
Cara ini merupakan usaha untuk memberi perlindungan khusus terhadap tubuh agar terhindar dari serangan penyakit . Ada dua macam pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pengebalan pasif. Pengebalan aktif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yaitu bibit penyakit yang telah dilemahkan. Pengebalan pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukkan serum yang telah mengandung antibody.

c. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehatan berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini, masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha mempertinggi nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi.
Jadi, sudahkah anda melakukan usaha-usaha tesebut?

D. BERBAGAI PENYAKIT MUNURUN/ DIWARISKAN
Ternyata tidak hanya harta dan ilmu saja ya yang diwariskan? Penyakitpun ternyata diwariskan juga loh, kasian yah bagi yang menerima warisan ini? Lalu, apakah yang anda ketahui tentang penyakit menurun/ diwariskan? Penyakit yang diwariskan adalah penyakit atau suatu kelainan yang kemunculannya oleh faktor genetis ( keturunan). Penyakit atau kelainan yang diwariskan ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu penyakit/kelainan yang muncul sejak lahir, dan penyakit/ kelainan yang muncul dapat setelah usia dewasa yang dipengaruhi oleh faktor genetis didukung oleh faktor lingkungan.
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyakit yang diwariskan :

a. Brakidaktili
Brakidaktili…. Apakah itu?? Mungkin sangat asing bagi kita yang belum pernah mendengarnya. Brakidaktili merupakan kelainan yang diwariskan dari orangtua, diperoleh sejak lahir berupa kelainan jari jemari yang pendek-pendek. Hmmm, bisakah anda membayangkan seperti apa? Umumnya kelainan ini diderita oleh seseorang apabila salah satu orangtuanya menderita kelainan tersebut. Kelainan ini dapat pula diderita oleh seseorang yang orangtuanya tidak mempunyai riwayat kelainan ini, hal ini terjadi karena adanya mutasi
b. Polidaktili
Mungkin kita akan merasa geli saat melihatnya, ketika ada seseorang yang memiliki dengan jari-jari tangan ataupun kaki, lebih dari jumlah normalnya. Kita harus tahu, bahwa ini merupakan suatu kelianan yang disebut polidaktili. Yaitu kelainan yang diwariskan dari orangtua, diperoleh sejak lahir yang ditunjukkan dengan adanya bagian tambahan, seperti kutil pada sisi tangan/ kaki atau adanya jari tambahan pada tangan/ kaki. Umumnya kelainan ini diderita oleh seseorang yang memiliki salah satu orangtua yang mempunyai kelainan tersebut.

c. Osteogenesis Imperfecta
Adalah salah satu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukkan dengan mudahnya ia megalami patah tulang hanya dengan mengalami kecelakaan ringan. Kelainan ini terjadi pada seseorang, yang salah satu orangtuanya memiliki bakat kelainan ini atau adanya mutasi pada gen tertentu.
Jadi bagi anda yang merasa mempunyai kelainan ini, berhati hati lah menjaga diri agar anda tidak mengalami suatu kecelakaan yang dapat melukai tubuh anda.

d. Kebotakan
Kita sering melihat orang (kaum laki-laki) yang berkepala botak, dan biasanya kita menyebutnya Si Jenius. Tetapi, tahukah anda, bahwa ternyata kebotakan itu merupakan suatu kelainan loh .Sedikit aneh ya, ketika kebotakan dinyatakan sebagai sebuah penyakit yang menurun. Hmm, kebotakan merupakan suatu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukkan dengan adanya bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Kelainan ini umumnya lebih sering dialami oleh kaum laki-laki. Diduga kelainan ini muncul karena pengaruh gangguan hormon-hormon tertentu.


e. Kelainan kekentalan Sekret Kelenjar Mukosa
Kelainan ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan kekentalan cairan yang dikeluarkan kelenjar mukosa di seluruh tubuh. Orang yang menderita kelainan ini selama masa bayi dan kanak-kanak menderita gangguan proses pencernaan dan gangguan pada paru. Kelainan ini akan terjadi pada seseorang apabila ia memiliki orang tua yang mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut walaupun keduanya tampak normal.

f. Penyakit Tuli Bisu Jenis Tertentu
Tidak asing lagi ketika kita melihat orang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Bisa jadi orang tersebut mengalami kelainan tuli bisu. Kelainan ini diperoleh sejak lahir. Penderita kelainan ini mempunyai orangtua yang mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut walaupun keduanya tampak normal.

g. Albinisme
Saat kita melihat seseorang dengan warna kulit putih tetapi tidak seehat, bisa jadi orang tersebut mempunyai kelainan Albinisme. Kelainan ini ditunjukkan dengan tidak adanya pigmen pada kulit sehingga kulit tampak bule. Penderita kelainan ini memiliki orangtua yang tampak normal, tetapi sebenarnya mereka mempunyai potensi tersimpan untuk kelainan tersebut.

h. Hemofilia
Waspadalah ketuka anda mengalami luka luar yang mengakibatkan pendarahan dan sulit membeku. Karena bisa jadi anda mengalami thalasemia. Yaitu sejenis kelainan yang ditunjukkan dengan tidak dapatnya darah membeku jika seseorang mengalami luka atau pendarahan. Kelainan hemophilia tidak pernah diwariskan seorang laki-laki kepada anak laki-lakinya.



i. Buta Warna Partial
Merupakan kelainan yang di tunjukkan dengan adanya ketidak mampuan seseorang membedakan warna merah dengan warna hijau. Hmm, yakinkah anda bahwa anda tidak buta warna??

j. Thalasemia
Thalasemia ditunjukkan dengan adanya gangguan pembentukan sel darah merah. Sel darah merah penderita mudah rusak, tidak tahan lama sehingga ia selalu kekurangan darah. Thalasemia mayor memperlihatkan adanya gejala klinis sedangkan thalasemia minor tidak.

k. Diabetes Melitus
Merupaka suatu kelainan yang tidak asing lagi bagikita, ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah. Diabetes yang sangat berat muncul pada diri seorang penderita pada masa anak-anak atau dewasa awal. Cara mengatasi diabetes ini adalah dengan pemberian suntikan insulin secara teratur seumur hidupnya. Diabetes yang lebih ringan diderita oleh orang-orang yang telah berumur. Cara mengatasi diabetes yang lebih ringan ini adalah dengan cara pengaturan diet. Selain faktor gen, faktor lingkungan akan memperkuat munculnya penyakit ini pada diri seseorang. Hmmm, agar terhindar dari penyakit ini, kita harus menjaga pola makan kita, dengan tidak mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan.

l. Hipertensi
Tahukah Anda, hipertensi merupakan kelainan atau penyakit yang ditunjukkan dengan adanya tekanan darah yang lebih tinggi daripada tekanan darah normal. Hmm, penderita hipertensi ada 2 golongan. Pertama, penderita yang menderita sejak masa dewasa awal. Penyebab timbulnya penyakit karena adanya penyakit ginjal tertentu atau adanya kelainan kelenjar endokrin tertentu. Kedua, penderita yang mengalaminya sejak usia setengah tua dengan penyebab yang kurang jelas. Penyakit ini muncul didukung oleh faktor genetik dan faktor lingkungan loh, jadi bagi kita yang tidak mempunyai riwayat keturunan penyakit ini pun patut berhati-hati dalam menjaga pola hidup kita.
m. Jantung Istemik
Penyakit kelainan ini bisa anda ketahui dengan adanya ketidaknormalan fungsi dan kerja jantung seseorang. Penyakit ini diwariskan dan akan muncul pada diri seseorang sejak usia muda. Penyakit ini diderita seseorang karena faktor genetis yang didapat dari orangtua, ditunjang dengan gaya dan cara hidup yang tidak sehat.
Usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah timbulnya kelainan/ penyakit yang hanya ditentukan faktor genetis adalah dengan cara menghindari menikah dengan orang yang menderita atau mempunyai potensi untuk kelainan/penyakit tersebut atau jika terlanjur telah menikah dengannya, anda arus dengan dokter.















BAB II
KESIMPULAN

Setelah kita membahas mengenai kesehatan,penyakit, dan pencegahannya, tentu kita tahu bahwa ketiga hal tersebut sabgat berkaitan erat. Kesehatan dan penyakit merupakan dua hal yang berlawanan. Kesehatan merupakan suau keadaan yang mengacu pada status kondisi tubuh, apakah baik, kurang baik, ataupun buruk. Sementara itu, kita juga tahu bahwa penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, atau secara fisiologis atau anatomi tubuh orang tersebut aktifitasnya terganggu menjadi tidak normal.
Dilingkungan sekitar kita, banyak sekali terdapat berbagai macam penyakit baik itu yang menular ataupun penyakit menurun dari yang ringan hingga penyakit yang parah.
Untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit tersebut, ada banyak hal yang bisa dilakukan, yaitu dengan berbagai macam usaha kesehatan. Dimulai dari usaha kesehatan individu, masyarakat, dan usaha kesehatan lingkungan.
Jadi, sehat itu tidak akan menjadi mahal lagi jika kita mempunyai kesadaran yang tinggi untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Jumat, 08 Agustus 2008

Masih_adA

Tertegun ku memendang mu...
saat kau TINGGALKAN ku menangis!!
Bodohnya KU MENGHARAPMU,
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku

MUNGKIN ku tak akan bisa
Jadikan dirimu kekasih yang seutuhnya mencinta
Namun, kurelakan diri...
Jika hanya SETENGAH HATI Kau sejukan jiwa ini!

Ku hanya terus berharap...
Suatu hari kau mampu sadari,
Tiada yang pernah mengerti
Sepertiku Setulus hati mencintamu